Jumat, 29 Januari 2010

Anda mungkin telah mendengar kehebatan tanaman Mahkota Dewa. Tanaman asli Irian ini dikenal bisa menyembuhkan penderita penyakit ringan macam gatal-ga


Anda mungkin telah mendengar kehebatan tanaman Mahkota Dewa. Tanaman asli Irian ini dikenal bisa menyembuhkan penderita penyakit ringan macam gatal-gatal, pegal-pegal, atau flu, hingga penyakit berat seperti kanker dan diabetes.
Mengetahui khasiat tumbuhan satu ini, mungkin Anda telah menanamnya dirumah atau malahan telah menggunakannya. Tanaman ini memang punya khasiat luar biasa. Ia bisa menyembuhkan gangguan kesehatan dari yang ringan hingga yang nyaris tak ada harapan sembuh. Kalau cuma pegal-pegal, sehari dua hari bakal hilang. Flu? Wah, itu tugas yang juga bisa dibereskan dalam sehari dua hari. Diabetes pun bakal takluk dalam beberapa bulan.
Bagaimana dengan kanker? Meski butuh waktu bulanan, tanaman ini pun sanggup melawannya sampai titik darah penghabisan. Paling tidak itu berdasarkan pengalaman empiris banyak orang, termasuk yang merasa sembuh dari penyakit pada organ hati atau jantung, hipertensi, rematik, serta asam urat.
Untuk mengolahnya jadi obat pun sangat gampang. Cuma dengan menyeduh teh racik terbuat dari kulit dan daging buah, cangkang buah, atau daunnya, bahan obat alami ini pun siap dipakai. Kalau enggak menghendaki rasa pahitnya, kita bisa sedikit bersusah payah mengolahnya menjadi ramuan instan. Rasanya ditanggung lebih sedap tanpa mengurangi khasiat.
Itulah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa). Tanaman yang kabarnya berasal dari daratan Papua ini di Jawa Tengah dan Yogyakarta dijuluki makuto dewo, makuto rojo, atau makuto ratu. Orang Banten menyebutnya raja obat, karena khasiatnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Sementara, orang-orang dari etnik Cina menamainya pau yang artinya obat pusaka.
Dari alergi hingga kanker
Sebagian orang mungkin pernah sekadar melihatnya, sebagian lagi mendengar namanya pun tidak pernah. Wajar bila selama ini sangat sedikit orang tahu mahkota dewa. Apalagi khasiatnya. Bahkan, di banyak lembaga penelitian yang menangani tumbuhan berkhasiat obat belum ditemukan hasil penelitiannya. Sampai saat ini, setidaknya baru dr. Regina Sumastuti dari Jurusan Farmakologi, Universitas Gadjah Mada yang telah menelitinya. Itu pun masih terbatas pada pengujian terhadap efek antihistamin atau antialergi. Padahal, kalangan keraton Solo dan Yogyakarta telah lama mengenalnya dan memanfaatkannya sebagai tanaman obat. Beruntung, lama-lama manfaat luar biasa ini bocor ke kalangan awam.
Sekarang, tanaman ini seakan turun dari langit sebagai dewa penyelamat orang sakit. Berbagai kesaksian dikemukakan mereka yang telah merasakan khasiatnya. Dalam buku Mahkota Dewa Obat Pusaka Para Dewa karya Ning Harmanto, ketua Kerukunan Wanita Tani Bunga Lily, yang menekuni pengobatan dengan mahkota dewa, ada 26 orang yang mengakui keampuhannya atau ditulis berhasil sembuh dari sakitnya berkat mahkota dewa.
Di antara mereka adalah Tuti Ariestyani Winata, yang setelah menjalani operasi pengangkatan kista di rahim, mengalami kemunduran kondisi tubuh. Badannya kurus, perutnya membuncit seperti sedang hamil tua, jari-jari kakinya menggemuk, tekanan darahnya naik-turun, dan Hb-nya sangat rendah.
Beberapa dokter yang dikunjunginya memberikan diagnosis berbeda. Ada yang mendiagnosisnya menderita kanker hati, sirosis hati, dan ada pula yang menyatakan dia menderita hepatitis kronis. Tak kunjung memperoleh kepastian penyakit yang dideritanya, atas saran Ning, Tuti akhirnya mengonsumsi air rebusan daging buah mahkota dewa. Setelah enam bulan, Tuti merasa sembuh dan kondisi tubuhnya membaik kembali.
Selain Tuti, Diana yang berdomisili di Bekasi menyatakan berhasil sembuh dari penyakit kanker di payudara kanannya setelah menjalani operasi dua kali lagi untuk membersihkan kanker di payudara kirinya. Anna Winata di Bogor dan Retno di Bekasi juga merasakan sehat kembali dari sakit kanker rahim berkat mahkota dewa. Ny. Parlan di Balikpapan pun berhasil menormalkan kadar gula darahnya berkat tumbuhan obat ini. Masih banyak lagi contoh keberhasilan yang lain. Sayangnya, yang tidak berhasil tidak pernah terungkap, sehingga tidak bisa diketahui penyakit apa yang tidak mampu dilawan tanaman berbuah merah menyala ini.
Selama ini daun dan buah mahkota dewa dimanfaatkan masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa, sebagai obat penyakit kulit, gatal-gatal, dan eksim. Penyakit tersebut ditandai dengan gejala gatal-gatal, pertanda adanya alergi terhadap agen tertentu yang mendorong sel-sel tubuh mengeluarkan histamin.
Soal kemampuan melawan penyakit kulit ini Sumastuti sudah membuktikannya. Dari penelitian secara in vitro menggunakan usus halus marmot, diketahui, memang benar daun dan buah mahkota dewa mempunyai efek antihistamin. Artinya, tanaman tersebut secara ilmiah bisa dipertanggungjawabkan penggunaannya sebagai obat gatal-gatal akibat gigitan serangga atau ulat bulu, eksim, dan penyakit lain akibat alergi.
Penelitian lain masih kita tunggu untuk membuktikan khasiat luar biasa seperti yang dirasakan beberapa orang di atas. Namun, cerita dari mulut ke mulut rupanya sudah membuat orang, terutama yang sakit berat dan umumnya hampir putus harapan, percaya. Maka, orang pun mulai beramai-ramai mencari bagian berkhasiat mahkota dewa. Tak sedikit yang mencoba menanamnya di pekarangan rumah. Bahkan, ada yang melihat wabah ini sebagai peluang usaha untuk membudidayakan dan mengolahnya menjadi produk ramuan obat tradisional atau jamu dengan berbagai bentuk.
Dijadikan teh
Menanam mahkota dewa memang bukan perkara sulit. Tumbuhan, yang bisa hidup baik pada ketinggian 10 – 1.000 m dpl., ini bisa ditanam dari biji atau hasil cangkokan. Meski penanamannya bisa di dalam pot atau langsung di tanah, pertumbuhannya akan lebih baik bila ditanam di tanah. Tanaman dari biji biasanya sudah berbuah pada umur 10 – 12 bulan. Yang berasal dari cangkokan, mestinya berbuah lebih cepat.
Buah inilah bagian yang paling banyak digunakan sebagai obat alami, di samping daun dan batang. Dari ketiga bagiannya, yakni kulit dan daging buah, cangkang (batok biji), serta biji, yang dimanfaatkan umumnya kulit dan daging buah serta cangkangnya. Buah muda berwarna hijau dan yang tua berwarna merah cerah.
Khasiat buah muda dan tua sama saja, jelas Ning. Sayang, senyawa apa yang terkandung dalam bagian-bagian buah, masih belum terungkap secara detil. Cuma, Hutapea dkk. (1999), seperti dikutip Sumastuti, menyatakan, dalam daun dan kulit buah makuto dewo terkandung senyawa saponin dan flavonoid, yang masing-masing memiliki efek antialergi dan antihistamin.
Ning menulis, dalam keadaan segar, kulit dan daging buah muda mahkota dewa terasa sepet-sepet pahit. Sedangkan yang sudah tua sepet-sepet agak manis. Jika dimakan segar akan menimbulkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, bahkan keracunan. Apa penyebabnya, belum diketahui dengan pasti. Karenanya, tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya dalam keadaan segar.
Cangkangnya memiliki rasa sepet-sepet pahit, lebih pahit dari kulit dan daging buah. Bagian ini juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi langsung karena dapat mengakibatkan mabuk, pusing, bahkan pingsan. Namun, setelah diolah, bagian ini lebih mujarab ketimbang kulit dan daging buah. Ia dapat mengobati penyakit berat macam kanker payudara, kanker rahim, sakit paru-paru, dan sirosis hati.
Ada alasan mengapa biji mahkota dewa tidak dikonsumsi. Bijinya sangat beracun. Kalau mengunyahnya, kita bisa muntah-muntah dan lidah mati rasa, tambah Ning. Karenanya, bagian ini cuma digunakan sebagai obat luar untuk penyakit kulit.
Sudah tentu untuk menjadikan daging buah atau cangkangnya sebagai obat, perlu pengolahan terlebih dulu. Bisa dijadikan buah kering, teh racik, atau ramuan instan. Namun, yang sering dilakukan adalah dengan menjadikannya teh racik dan ramuan instan.
Bagian lain yang bisa dijadikan obat adalah batang dan daun. Menurut Ning dalam bukunya, batang mahkota dewa secara empiris bisa mengobati kanker tulang. Sedangkan daunnya bisa menyembuhkan lemah syahwat, disentri, alergi, dan tumor. Cara memanfaatkan daun adalah dengan merebus dan meminum airnya.
Jangan kaget. Begitu minum ramuan mahkota dewa, kita segera merasakan serangan kantuk. Efek ini normal. Efek lainnya adalah mabuk. Untuk menghilangkan efek ini dianjurkan untuk minum air lebih banyak. Untuk konsumsi selanjutnya, takaran mahkota dewa perlu dikurangi. Jika masih tetap mabuk, sebaiknya untuk sementara hentikan dulu. Di samping efek buruk tadi ternyata masih ada efek baik-nya. Psst … kadang-kadang kaum pria ada yang libidonya meningkat, bisik Ning.
Menurut Ning, dalam proses menyembuhkan penyakit dalam atau penyakit serius macam kanker rahim, setelah pasien mengonsumsi seduhan mahkota dewa badannya bisa merasakan panas-dingin, bahkan kadang kala mengeluarkan gumpalan darah berbau busuk. Ini merupakan proses pembersihan penyakit, tulis Ning.
Penggunaannya bisa dalam bentuk ramuan tunggal bisa pula ramuan campuran. Pencampuran dengan tumbuhan obat lain dimaksudkan untuk memperkuat khasiatnya dan menetralisir racun. Juga untuk mengurangi rasa tidak enaknya, tutur Ning, yang mengaku sering melayani resep yang ditulis beberapa dokter.
Upaya penyembuhan menggunakan ramuan mahkota dewa, menurut Ning, tidak bisa cepat membuahkan hasil. Pengobatannya perlu dilakukan beberapa kali. Bahkan untuk penyakit berat yang kronis perlu waktu lama. Yang perlu diperhatikan adalah takaran penggunaannya mesti tidak melebihi yang dianjurkan. Kalau takarannya berlebih, pengaruh yang tidak diinginkan bisa muncul.
Mesti diingat, wanita hamil muda dilarang mengonsumsi mahkota dewa. Seperti dikutip Ning, Sumastuti juga telah membuktikan mahkota dewa mampu berperan seperti oxytosin atau sintosinon yang dapat memacu kerja otot rahim sehingga memperlancar proses persalinan. Ini bisa membahayakan kehamilan yang masih muda.
Yang tak kalah penting, pesan Ning, dalam menggunakan ramuan mahkota dewa kita dianjurkan menyugesti atau menyakinkan diri bahwa ramuan ini manjur, berdoa untuk kesembuhan kita, dan tetap mengunjungi dokter untuk mengetahui perkembangan kesehatan kita.

Selasa, 12 Januari 2010

GINKO BILOBA


Anda gemar mengosumsi suplemen penambah daya ingat? Kini, ada baiknya mempertimbangkan faedah nyatanya. Karena ginkgo giloba yang menjadi bahan utama suplemen semacam itu, menurut penelitian, ternyata tidak meningkatkan daya ingat dan tidak mencegah penurunan kognitif pada lansia.

Ekstrak berasal dari pohon ginkgo itu telah diuji sejak 1970-an oleh industri suplemen dan sejenisnya, sebagai jalan keluar untuk memperbaiki memori, gangguan kognitif, demensia, dan penyakit alzheimer. Menurut American Botanical Council, pengobatan tradisional Cina menggunakan ekstrak itu selama lebih dari 500 tahun.



“Satu-satunya hal positif yang ditemukan para peneliti adalah ginkgo sangat aman,” jelas peneliti, seperti dikutip USA Today, baru-baru ini.

Penelitian terhadap ginkgo itu didanai oleh National Center for Complementary dan Alternatif Medicine, bagian dari National Institutes of Health. Penelitian dilakukan di enam pusat medis dan melibatkan lebih dari 3.000 orang berusia antara 72 hingga 96 tahun selama tujuh tahun.

Penelitian untuk memastikan, apakah ekstrak ginkgo biloba memberikan efek penurunan kognitif pada orang lanjut usia, khususnya memori, konstruksi visual-spasial, bahasa, perhatian, kecepatan psikomotor, dan fungsi eksekutif. Hasilnya, tidak ada efek!

Ternyata selama ini yang membuat kita tetap sehat dan yakin terhadap efek obat tersebut adalah “pikiran kita sendiri”, so.. berlatihlah untuk hidup sehat dengan fokus kepada sesuatu yang sehat. Jika pikiran Anda mengatakan bahwa Anda sehat, maka sehatlah Anda

Senin, 11 Januari 2010

TWITTER

Twitter di Indonesia sedikit demi sedikit mulai banyak digemari, mungkin setelah sedikit bosan dengan Facebook, maka para netter (terutama mungkin pengguna Blackberry) pun mulai mencari alternatif komunikasi lain selain Facebook, dan Twitter menjadi pilihan yang memang banyak digemari. Tak hanya itu di televisi-televisi Indonesia pun kita mulai menambahkan Twitter (Disamping Facebook dan YM) sebagai sarana komunikasi interaktif antara pemirsa televisi dengan acara yang sedang berlangsung.
Apakah Twitter itu? Sebuah pertanyaan sederhana, lalu apa bedanya dengan Facebook atau Friendster? dan bagaimana cara menggunakannya?
Twitter adalah Miniatur Blog (Mikro Blogging)
Mikro Blogging adalah sebuah update singkat tentang sesuatu (entah itu sebuah kejadian, yang sedang dijalani atau berita update) yang disajikan dalam karakter singkat. Kalau anda pengguna Facebook, mungkin tak asing lagi dengan yang namanya Status Update, nah kegiatan utama di Twitter adalah tak jauh berbeda dengan status update tersebut. Dengan twitter anda bisa mengupdate status anda, sehingga para pengikut (follower) anda bisa mengetahui apa, dimana atau sedang apa anda saat menulis status tersebut.
Mikro Blogging telah menjadi alternatif bagi orang yang ingin sebuah blog tapi tidak ingin nge-blog. Sebuah blog pribadi akan berisi berbagai informasi yang penting yang memang layak untuk disajikan ke khalayak umum, namun kenyataannya tidak semua orang suka menulis yang panjang dan lebar atau menerangkan secara detil tentang sesuatu. Suatu waktu anda hanya ingin mengatakan pada teman-teman atau kalayak umum “Habis Nonton Film Transformer dan Ternyata Filmnya sangat mengesankan” Cukup seperti itu untuk mengungkapkan kekaguman anda pada film Transformer dan anda memang tidak berniat menulis ringkasan atau sinopsis film tersebut secara panjang dan lebar, seperti halnya yang banyak di bahas di Blog-blog.
Nah, Twitter pun hadir untuk kegiatan micro blogging seperti ilustrasi diatas, anda bisa menginformasi sesuatu secara singkat dan padat, tanpa perlu atau harus menjelaskan secara panjang dan lebar. Cukup subjek atau hal yang paling penting saja.
Twitter adalah sebuah Social Messaging
Dengan adanya kemampuan untuk mengikuti orang (Follow People) ataupun mempunyai pengikut (Follower) maka Twitter pun telah menjadi semacam social messaging, dimana kita bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang menjadi pengikut kita atau dengan orang yang kita follow. Dengan adanya Twitter kita bisa dengan cepat dan mudah berkomunikasi dan mengumpulkan orang atau teman-teman kita. Cukup kita update Twitter “Kumpul di Kampus jam 18.00”, maka semua orang (pengikut ataupun teman-teman) kita bakal secara serentak menerima informasi tersebut, dan akhirnya kegiatan kumpul-kumpul pun bisa terkoordinasi dengan baik.
Twitter adalah Penyampai Berita Singkat nan Cepat
Kalau anda mem-follow orang-orang terkenal atau sebuah stasiun televisi misal CNN, maka andapun akan menerima berita terkini dengan singkat dan cepat, sehingga anda bisa terus uptodate dengan berbagai berita dan kejadian dari seluruh penjuru dunia lewat Twitter.

Pertanyaan singkat sekarang, bagaimana cara memberikan comment di Twitter? Soalnya tidak seperti di Facebook dimana kolom komentar (entah itu berupa wall atau komentar pada status update) sangat mudah ditemukan dan digunakan, namun saat kita melihat profile seseorang di Twitter tidak ditemukan kolom komentar yang ada cuma statistik orang tersebut dan Timeline.
Untuk memberikan sebuah komentar di Twitter, anda bisa mencoba dua mudah cara berikut ini yakni mempergunakan fungsi @reply atau mempergunakan fungsi Direct Message, namun yang pasti sebelum anda mempergunakan kedua fungsi ini anda harus menjadi Follower dia, begitupun sebaliknya.
1. Fungsi @reply
Fungsi @reply ini bisa anda temukan pada profile Twitter seseorang, namun ada cara mudah mempergunakan fungsi @reply yakni dengan menulis langsung di box update anda sendiri. Cara mempergunakan fungsi @reply adalah tulis: @username(spasi)komentar anda dimana username diisi dengan username orang yang ingin anda berikan komentarnya. Sebagai catatan apa yang anda tulis dengan fungsi @reply akan selalu ada di public timeline, itu artinya orang lainpun bisa membaca apa komentar anda tersebut. Komentar yang diberikan dengan Fungsi @reply akan bisa dilihat pada menu @username orang yang bersangkutan.
2. Direct Message
Bila anda ingin komentar anda pada seseorang di Twitter tidak dibaca oleh orang lain, anda bisa mempergunakan fungsi Direct Message. Fungsi Direct Message ini bisa anda temukan di menu “Actions” di kolom sebelah kanan profile seseorang. Anda tinggal klik Message (username orang) lalu anda bisa menuliskan komentar anda dalam 140 karakter. Kalau anda ingin lebih cepat memberikan Direct Message tanpa harus melihat profile seseorang, anda bisa mempergunakan box update anda untuk memberikan Direct Message pada seseorang, caranya cukup anda tulis : D(spasi)Username(spasi)Komentar
Contoh Direct Message: D Britney Hello apa kabar? Kapan konser lagi?
Ini artinya anda memberikan Direct Message ke seseorang bernama Britney, dengan catatan bahwa si Britney ini harus telah jadi follower anda. dengan memberikan komentar lewat Direct Message, komentar anda tidak akan tampil di Timeline anda maupun Timeline orang yang anda beri komentar, namun akan masuk langsung ke inbox Direct Message seseorang.
>>
Hmm…jadi enak yang manah nie antara twitter dengan facebook??
Yahh, mungkin kita belum terbiasa dengan twitter, tapi kalo sudah biasa ASYIK kok..

dhymazdiagz
 
Copyright 2010 XII IPA Present
SMAKIPA Themes edited by Ivan Lim Terima kasih atas kunjungannya.... Sampai jumpa lagi... ^^V